Wednesday, November 12, 2008

Datang dengan Teman

By Republika Contributor
Minggu, 02 November 2008 pukul 13:51:00


Di Masjid Nabawi, lokasi paling favorit bagi jamaah haji adalah Raudhah dan Makam Rasulullah. Lokasi ini letaknya berdekatan. Setiap hari, sejak masjid dibuka hingga ditutup, ribuan jamaah berdesak-desakan berebut untuk mendatangi lokasi ini. Lokasi yang sebenarnya hanya muat menampung beberapa ratus jamaah itu disesaki oleh ratusan ribu jamaah.

Makam Rasulullah terletak di bagian dalam Masjid Nabawi. Tepatnya di bagian depan, sebelah kiri mimbar, di bawah kubah hijau (green dome). Makam ini dikelilingi dinding dengan pintu berlapis emas. Para askar selalu berjaga-jaga di depan pintu. Untuk mengunjungi makam Nabi, harus melalui pintu As-Salam yang terletak di sebelah kanan bagian depan Masjid Nabawi. Lokasi ini sangat padat, apalagi di depan makam Rasul. Karena sering jamaah berhenti untuk memanjatkan doa. Jika sampai di lokasi ini berhati-hatilah karena sering ada orang yang tiba-tiba memandu doa tanpa diminta. Setelah selesai akhirnya dia minta imbalan.

Sedangkan Raudhah lokasinya antara makam Rasul dan mimbar Nabi. Letaknya sebelah kanan makam jika menghadap kiblat. Luas Raudah lebih kurang 144 meter persegi. Lokasi itu ditandai dengan pilar-pilar berwarna putih dengan ornamen yang indah. Lantainya dilapisi karpet wool berwarna putih. Warna karpet ini berbeda dengan warna karpet Masjid Nabawi yang semuanya berwarna merah. Raudhah dapat dicapai melalui beberapa pintu. Pintu paling dekat adalah pintu Jibril, terletak di kanan masjid bagian belakang.

Taman surga ini merupakan tempat mustajab untuk berdoa. Namun begitu sangat sulit dicapai, karena tak pernah sepi dari jamaah. Tak ada sejengkal pun karpet yang kosong. Jamaah berdesakan bahkan duduk atau berdiri pun sulit. Saat shalat sering jamaah tak bisa rukuk atau sujud. Bila ingin shalat di Raudhah, jamaah harus berangkat ke Masjid Nabawi pukul 03.00 pagi. Saat masjid dibuka biasanya rebutan untuk masuk Raudah langsung terjadi. Bahkan jauh sebelum pintu dibuka jamaah sudah antre di depan pintu.

Jam-jam paling padat di Raudhah adalah selesai shalat fardhu. Saat itu sulit sekali mendapatkan tempat. Waktu yang agak longgar adalah saat pergantian dari jatah wanita ke pria. Yakni sekitar satu jam sebelum waktu Dzuhur tiba. Saat itu Raudhah mulai dikosongkan dari jamaah wanita. Jamaah laki-laki bisa mulai berebut mendapat tempat. Selain itu kesempatan luang juga ada saat pergantian penjaga (askar). Memasuki waktu pergantian, biasanya askar lengah, sehingga penjagaan sedikit longgar. Kesempatan itu bisa digunakan jamaah untuk menerobos masuk.

Selain itu Raudah juga sedikit agak longgar setelah Shalat Isya. Usai Isya banyak jamaah yang meninggalkan Raudhah karena sudah puas berdoa. Hampir sepanjang hari Raudah dikuasai jamaah laki-laki. Tempat ini memang bagian dari shaf laki-laki. Namun wanita diberikan waktu khusus untuk shalat dan berdoa di Raudhah. Waktu kunjung untuk wanita adalah pagi hari, saat waktu dhuha, antara pukul 7.30 WAS sampai pukul 11.00 WAS. Berikutnya adalah usai Zuhur mulai pikul 14.00 hingga pukul 15.00 WAS. Demikian juga waktu ziarah ke makam Rasulullah SAW. Pada waktu berkunjung wanita, laki-laki dilarang masuk.

Di Raudhah biasanya jamaah hanya shalat dan berdoa. Jika fisik tak kuat sebaiknya tak memaksakan diri ke Raudhah. Antre berdiri untuk mendapat tempat bisa berjam-jam. Jangankan untuk melangkah berdiri saja susah. Tak jarang jamaah pingsan karena terlalu lama berdiri. Di lokasi Raudhah sering juga ada orang yang memanfaatkan situasi. Orang itu akan pura-pura baik menawarkan tempat yang didapatnya. Ujung-ujungnya dia akan minta bayaran. Orang seperti ini paling banyak beraksi di lokasi yang paling dekat dengan makam Nabi.

Sebaiknya jamaah tak usah berlama-lama di Raudhah. Setelah shalat dan berdoa segeralah keluar. Ini untuk memberikan kesempatan kepada jamaah lain untuk berdoa. Namun kadang jamaah yang sudah ada di Raudhah justru tidak bisa keluar karena padatnya manusia. Usahakan tidak datang sendiri ke Raudhah. Berangkatlah dengan teman. Dalam kondisi yang padat, dorong-mendorong, panas, segala kemungkinan dapat terjadi. Jika ada teman, jamaah akan lebih bisa mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi.

Tips di Makam Nabi dan Raudhah

-Hati-hati calo doa
-Hindari jam padat
-Jangan memaksakan diri
-Jangan berlama-lama
-Datang dengan teman

No comments: