Wednesday, November 12, 2008

Kantong Kain yang Berguna

By Republika Contributor
Minggu, 02 November 2008 pukul 13:52:00

Sungguh suatu rahmat yang luar biasa bagi jamaah haji yang punya kesempatan beribadah di Masjidil Haram. Shalat, membaca Alquran, tawaf, sai, i'tikaf, atau ibadah lainnya terasa sangat menenteramkan di masjid tertua di dunia itu.

Sepanjang hari Masjidil Haram tak pernah sepi. Pada saat musih haji kepadatan begitu sangat terasa. Terlambat satu jam saja dari waktu shalat, jamaah bisa-bisa tak kebagian tempat di dalam dan terpaksa shalat di pelataran masjid. Jika ingin mendapat tempat untuk shalat di dalam masjid maka jamaah paling tidak harus datang sekitar setengah jam sebelum waktu shalat.

Bahkan pada hari Jumat jamaah harus datang satu jam sebelumnya. Pada waktu shalat jalan masuk hingga emperan toko seputar masjid penuh. Bahkan pada hari Jumat biasanya jamaah meluber hinggga belasan meter dari masjid. Sulit untuk mendapat tempat jika terlambat. Kini sebanyak 129 pintu di Masjidil Haram dilengkapi dengan lampu penunjuk berwarna merah dan hijau. Jika lampu hijau menyala, berarti di dalam masjid masih ada tempat yang kosong. Namun jika lampu merah yang menyala, berarti tak ada tempat lagi di dalam masjid.

Karena banyaknya pintu masuk, jamaah harus mengingat-ingat dari pintu mana ketika masuk. Ini untuk menghindari tersesat atau kehilangan kehilangan sandal. Di pintu masuk tersedia kotak-kotak tempat penyimpanan sandal. Begitu pun di dalam. Jamaah harus mengingat-ingat di mana meletakkan sandal karena sering terjadi kehilangan karena lupa menaruhnya. Jangan pernah meletakkan sandal dalam tumpukan di lantai, karena kemungkinan besar akan tersapu kaki-kaki jamaah atau disapu petugas kebersihan.

Agar aman sebaiknya sandal dimasukkan ke dalam kantong kain dan diletakkan di samping tempat jamaah shalat. Selain untuk tempat sandal kantong kain bisa juga untuk tempat payung, semprotan air, atau barang lainnya. Di masjid ini tersedia 50 pintu yang dikhususkan untuk orang cacat dan tak mampu berjalan. Untuk mencapai lantai dua dan tiga (atap) juga disediakan eskalator. Namun pada saat padat kadang eskalator ini dimatikan.

Jika di lantai dasar penuh, jamaah bisa shalat di lantai dua dan atap. Banyak juga jamaah yang sengaja shalat di bagian atap agar bisa memandangi Ka'bah dari atas. Melihat ratusan ribu jamaah yang tawaf dengan Ka'bah sebagai pusatnya merupakan pemandangan yang menakjubkan. Dalam kondisi yang berdesak-desakan kemungkinan terjadi kehilangan. Lokasi yang harus diwaspadai jamaah adalah di pelataran Ka'bah, di pelataran masjid, pintu masuk dan keluar, dan di bukit Marwa (tempat tahalul).

Di pelataran Ka'bah dan pintu masuk kondisinya padat dan berdesak-desakan. Sering terjadi uang jamaah hilang karena saku celana, tas, atau ikat pinggang kain ihram disilet. Di sini juga beroperasi joki Hajar Aswad. Sedangkan di pelataran masjid kadang terjadi perampasan barang jamaah. Di lokasi tahalul sering terjadi pencopet berpura-pura menawarkan akan memotong rambut atau bahkan memaksa memotong rambut. Menurut khabar para penjahat itu berasal dari luar Arab Saudi yang sengaja datang untuk beraksi ketika musim haji.

Jika kehilangan barang, jamaah bisa mencarinya di kantor Maktab Mafqudat, yakni tempat untuk menampung barang-barang yang tercecer (lost and found). Kantor ini terletak di dekat pintu keluar Babussalam, pintu sebelah timur, di antara bukit Shafa dan Marwa. Barang-barang yang tercecer di pelataran Ka'bah biasanya juga dikumpulkan di Hijir Ismail oleh jamaah yang menemukan atau askar.

Toilet dan tempat wudhu laki-laki dan perempuan terpisah. Letaknya di bawah tanah di depan pintu Malik Abdul Azis dekat halaman bukit Marwa. Selain itu juga ada di samping pintu King Abdul Aziz dan beberapa pintu lainnya. Jamaah juga bisa ke toilet atau berwudhu di beberapa pertokoan yang ada di seputaran masjid.

Sumur zamzam kini sudah ditutup. Namun jamaah tak kesulitan untuk mendapatkan air zamzam di setiap sudut masjid. Air zamzam disediakan dalam termos-termos besar dengan gelas plastik sekali pakai. Baik juga membawa tempat minum jika ingin berlama-lama ke masjid. Masjidil haram buka selama 24 jam penuh. Namun perubahan udara di Makkah sangat ekstrim antara siang dan malam. Sering jamaah berangkat siang waktu udara cukup hangat dan pulang pada malam hari ketika udara sangat dingin. Jika akan lama berada di masjid sebaiknya menyiapkan baju hangat.sbt

Tips di Masjidil Haram

-Datang minimal setengah jam sebelum waktu shalat
-Waspada di empat lokasi
-Ingat pintu masuk
-Bawa kantong kain

No comments: