Thursday, November 6, 2008

Waspada Pakai Wartel

By Republika Contributor
Minggu, 02 November 2008 pukul 13:48:00


Perjalanan dengan pesawat terbang dari Jakarta ke Jeddah ditempuh dalam waktu 9-10 jam. Karena waktu Indonesia (WIB) lebih cepat empat jam dibanding waktu Arab Saudi, berarti waktu perjalanan memakan sekitar 13-14 jam. Jadi jika dari Jakarta berangkat pukul 08.00 WIB, akan tiba di Jeddah pukul 21.00 waktu setempat. Jika penerbangan langsung ke Madinah selisihnya tak sampai satu jam.

Jamaah haji gelombang pertama akan melanjutkan perjalanan ke Madinah yang jaraknya sekitar 450 km dari Jeddah. Perjalanan itu normalnya bisa ditempuh dalam waktu sekitar 4-6 jam. Jika pesawat langsung ke Madinah, hanya dalam waktu sekitar 1,5 jam saja jamaah sudah akan sampai di penginapan. Sedangkan untuk ke Makkah jaraknya dari Jeddah sekitar 100 km atau sekitar 1-2 jam perjalanan.

Begitu sampai di Bandara Internasional King Abdul Azis, Jeddah, jamaah akan melalui pos pemeriksaan imigrasi. Pemeriksaan di imigrasi ini tak bisa ditentukan berapa lamanya. Kalau lancar bisa hanya satu jam, tapi kadang juga bisa sampai tiga jam. Sistem antrean tak selalu berlaku. Jamaah yang datang duluan bisa saja dipersilakan masuk pos duluan.

Agar tak ada kesulitan, jamaah agar mempersiapkan semua dokumennya di satu tempat yang biasanya disediakan. Jadi sebelum berangkat pastikan bahwa semua dokumen penting tidak tertinggal di koper besar di bagasi. Usai pemeriksaan di bagasi, jamaah akan mencari koper sendiri. Kegiatan mencari koper ini akan menjadi kesulitan tersendiri karena semua kopor yang sama bentuk, warna, dan ukurannya itu digeletakkan begitu saja. Di sinilah pentingnya jamaah menandai kopernya dengan tanda khusus seperti ikatan kain, pita, atau lainnya untuk memudahkan menemukan koper.

Setelah itu jamaah masih harus menunggu sekitar tiga hingga empat jam sebelum diberangkatkan. Waktu itu digunakan oleh panitia menyiapkan angkutan dan tempat menginap di Madinah, atau Makkah. Di bandara, jamaah haji biasa tak disediakan makan. Biasanya, begitu akan turun dari pesawat dibagikan snack. Makan baru disediakan di restoran di daerah yang bernama Wadi Quded, sekitar 100 km dari bandara Jeddah atau sekitar satu jam perjalanan.

Waktu menunggu di Jeddah bisa digunakan untuk shalat, memeriksa barang bawaan, atau berkeliling melihat-lihat situasi bandara. Jamaah gelombang kedua yang akan ke Makkah sudah berganti dengan pakaian ihram. Sedangkan jamaah gelombang pertama hendaknya menyiapkan pakaian hangat untuk mengantisipasi udara dingin dalam perjalanan ke Madinah.

Jika ingin makan, jamaah bisa membeli makanan di restoran-restoran yang tersedia. Semua restoran dimiliki oleh jaringan Al Baiaader. Makanan yang dijual relatif lebih mahal dibandingkan harga di luaran. Air mineral harganya sekitar 3 riyal (satu riyal Rp 2.700). Makan dengan menu kentang dan ayam sekitar 12 riyal. Tapi porsinya 'raksasa', dijamin tak akan habis jika dimakan sendiri oleh orang Indonesia.

Jika ini menelepon ke Tanah Air, jamaah bisa menuju ke wartel-wartel yang ada di bandara. Cuma untuk menelepon, jamaah harus waspada. Penjaga telepon biasanya tetap mengutip 2-3 riyal setiap kali menelepon kendati nomor yang kita tuju tidak tersambung. Jangan lupa mintalah struk saat akan membayar. Koper-koper nantinya akan diangkut oleh porter. Kadang diangkut dengan bus yang sama atau bisa juga tidak. Nantinya jamaah akan bertemu lagi dengan kopernya di penginapan.

Dalam perjalanan ke Madinah jamaah akan berhenti di Wadi Quded. Di lokasi yang mirip persinggahan bus ini ada gedung tempat jamaah istirahat dan makan. Lokasi ini ditandai dengan sejumlah bendera Indonesia dan Arab Saudi. Makanan disediakan secara gratis. Namun jika jamaah merasa tak cocok dengan menu yang disediakan bisa membeli sendiri aneka makanan yang tersedia. Di sini ada mushala untuk shalat. Jamaah akan beristirahat sekitar 20 hingga 30 menit.

Namun kadang juga sopir tidak berhenti di Wadi Quded. Karena itu sebaiknya sebelum berangkat anggota rombongan yang bisa berbahasa Arab mengingatkan sopir untuk berhenti di lokasi ini.

Sebelum sampai Madinah, jamaah akan berhenti di sejumlah check point. Pemeriksaan di check point ini kadang juga berlangsung lama. Karena itu untuk sampai ke penginapan bisa lebih dari delapan jam. Perjalanan berangkat ini sungguh sangat melelahkan. Sembilan jam dengan pesawat, sekitar empat jam hingga enam di bandara, ditambah lagi dengan enam hingga delapan jam sampai ke Madinah. Dalam kondisi lelah ditambah cuaca yang dingin sangat mudah bagi jamaah untuk terserang penyakit. Karena itu jaga selalu kondisi tubuh. sbt

No comments: