Thursday, November 6, 2008

Pakai 'Baju Hanoman'

By Republika Contributor
Minggu, 02 November 2008 pukul 13:39:00


Udara di Madinah pada malam hari kabarnya kini mencapai enam derajat celcius. Diperkirakan mendekati musim haji suhu udara akan semakin menurun. Bahkan suhu udara bisa mencapai dua derajat celsius. Kondisi udara yang dingin dan berangin tentu tak bisa dianggap enteng. Banyak macam penyakit muncul karena dipicu dingin. Kegiatan ibadah jamaah bisa berantakan gara-gara sakit.

Serangan dingin sudah dirasakan saat jamaah menjejakkan kakinya di bandara King Abdul Aziz Jeddah. Dalam perjalanan Jeddah-Madinah jamaah akan beberapa kali berhenti untuk istirahat, makan, shalat, maupun di pos pemeriksaan. Saat itulah serangan dingin mulai mendera.

Keluhan yang banyak dialami jamaah karena udara dingin adalah batuk-batuk, flu, kulit bersisik, dan gatal-gatal. Gejala gatal-gatal ini bisa menimpa seluruh tubuh. Jika digaruk kulit menjadi merah dan lebam. Kulit bersisik terjadi di wajah, tangan, dan kaki.

Keluhan lainnya adalah bibir pecah-pecah, dan mimisan. Yang lebih parah adalah infeksi pernafasan dan penyakit saluran pencernaan dan gangguan otot dan tulang. Udara dingin juga memperparah penderita penyakit bawaan dari Tanah Air seperti jantung, kencing manis, asma, stroke, dan rematik. Untuk menangkal dingin, pakaian harus menjadi perhatian. Sejak berangkat siapkan pakaian hangat di tas tentengan, jangan masukkan ke dalam koper. Begitu juga dengan sarung tangan, kaos kaki, dan tutup kepala.

Membawa 'Baju Hanoman' juga sangat ampuh untuk menahan dingin. Baju hanoman adalah pakaian dalam ketat (long john) yang digunakan di balik jubah atau baju luar. Baju tersebut merupakan satu kesatuan dari bawah (celana) dan baju atas dengan lengana panjang. Baju hanoman kini sudah banyak dijual di toko-toko pakaian. Untuk wanita modelnya strict (ketat) seperti pakaian senam dengan bahan kaos berwarna gelap atau putih.

Udara pada malam hari dan pagi hari di Tanah Suci jauh lebih dingin dari siang hari. Karena itu saat berangkat Shalat Subuh, perhatikan benar-benar bahwa pakaian sudah cukup kuat menahan dingin. Apalagi bagi jamaah yang jarak maktabnya cukup jauh dari masjid.

Dengan baju hanoman di dalam, baju luar, jaket, 'topi Joshua', kaos kaki dan sarung tangan, masker jamaah akan tenang berjalan di tengah cuaca dingin dan angin kencang. Jangan lupa juga membawa sajadah. Untuk wanita harus diperhatikan pula, bahwa tempat shalat pria dan wanita dipisahkan. Ruang untuk wanita sangat terbatas, padahal jumlah jamaah haji wanita makin banyak tiap tahunnya. Akibatnya sering wanita tak kebagian tempat, dan terpaksa shalat di pelataran masjid yang sangat dingin pada pagi dan malam hari.

Untuk menghindari wajah dan tangan bersisik jangan lupa selalu mengoleskan krim sebelum keluar ke udara terbuka. Sedangkan lip gloss bisa menahan agar bibir tak pecah-pecah. Madu juga bisa dipakai sebagai pengganti lip gloss. Kendati dingin, jamaah disarankan untuk banyak minum. Ini untuk menghindarkan terjadinya dehidrasi. Sekurangnya minum air putih sebanyak satu gelas (300 cc) atau 5-6 liter sehari.

Mengonsumsi banyak buah juga baik untuk menjaga stamina selama di Tanah Suci. Buah jeruk, apel, pisang, pir melon, dan lainnya banyak dijual di toko dan pedagang kaki lima dengan harga cukup murah. Tapi sedapatnya hindari makan anggur karena akan memicu batuk.sbt

No comments: