Thursday, November 6, 2008

Tandai Koper

By Republika Contributor
Minggu, 02 November 2008 pukul 13:36:00


Barang yang dibawa jamaah ke Tanah Suci dibatasi, baik beratnya maupun jumlah tas yang dibawa. Menurut ketentuan yang diberikan oleh Departemen Agama, setiap jamaah hanya diperbolehkan membawa satu tas koper dengan berat maksimal 35 kilogram. Satunya lagi adalah tas tentengan.

Di Embarkasi Banda Aceh, jamaah haji bahkan hanya diperbolehkan membawa barang maksimal 15 kilogram saja. Ini karena kekhawatiran pesawat sulit mengudara (take off) jika kelebihan beban (over load).

Koper nantinya akan dimasukkan ke dalam bagasi pesawat. Sedangkan tas tangan bisa dibawa dan disimpan di kabin. Mengingat terbatasnya barang yang boleh dibawa, maka jamaah harus pandai-pandai memilah barang mana yang paling penting dibawa. Apalagi saat pulang nanti, barang bawaan bukannya makin berkurang namun justru bertambah dengan berbagai oleh-oleh. Koper yang tadinya hanya satu bisa 'beranak bercucu' alias bertambah banyak.

Sebelum berangkat sebaiknya dipisahkan barang yang masuk ke dalam koper dan tas tentengan. Masukkan barang-barang yang hanya dipakai di Makkah atau Madinah ke dalam koper. Usahakan kita tak perlu lagi membongkar-bongkar koper sebelum sampai di tujuan terakhir.

Barang-barang yang penting dipakai di perjalanan sebaiknya dimasukkan ke dalam tas tentengan. Misalnya paspor, buku kesehatan, buku panduan, uang, dan barang berharga. Selain itu juga peralatan mandi, pakaian ganti, beberapa pakaian dalam, perlengkapan shalat, kaos kaki, masker, sarung tangan, dan jaket.

Ada baiknyan bawa juga tas pinggang. Ini bisa dipakai untuk menyimpang barang-barang kecil dan kamera. Sebaiknya siapkan uang receh untuk keperluan selama di perjalanan hingga sampai di Madinah/Makkah. Jika dari Jeddah jamaah akan langsung menuju ke Makkah, sebaiknya kain ihram dimasukkan ke dalam tas tentengan. Ini akan memudahkan jamaah saat berganti pakaian ihram di atas pesawat atau di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Sebab jika dimasukkan ke dalam koper akan merepotkan untuk membongkarnya. Dan tak mungkin jika dilakukan di atas pesawat.

Jamaah dilarang membawa benda-benda cair dan benda berbahaya ke dalam koper seperti minyak goreng, gas, kompor, korek api, dan benda tajam seperti silet, pisau, gunting kuku. Jika ketahuan, benda-benda itu akan dikeluarkan. Kadang razia terhadap barang-barang yang dilarang dibawa jamaah sudah dilakukan di asrama haji.

Jangan coba-coba membawa azimat. Pihak keamanan (askar) di Jeddah atau di Madinah biasanya sangat ketat mengalangi jamaah membawa benda-benda yang berbau mistik.

Jamaah tak pula terlalu repot membawa peralatan memasak. Di beberapa embarkasi, petugas mengeluarkan majic jar dari barang bawaan haji. Mulai tahun lalu, untuk urusan makan jamaah sudah terbantu dengan mendapat jatah makan selama delapan hari di Madinah. Jika ingin memasak sendiri, tinggal membeli majic jar di Tanah Suci. Makanan jadi pun banyak dijual.

Kemaslah barang-barang di koper dan tas tentengan serapi mungkin. Usahakan koper jangan terlalu penuh. Dengan begitu saat pulang nanti masih bisa menyisakan ruang untuk barang-barang tambahan seperti oleh-oleh. Perhatikan benar resleting koper, apakah berfungsi dengan baik atau tidak. Kalau kurang yakin, koper bisa diikat dengan tali plastik. Beberapa jamaah haji memakai sarung koper dari tali plastik yang berbentuk jaring-jaring. Simpan kunci koper di tas tentengan atau tas pinggang.

Koper jamaah nanti akan bergabung dengan koper lainnya dalam satu kloter, atau satu rombongan jika haji plus. Bisa dibayangkan bagaimana sulitnya mencari koper milik Anda dalam tumpukan begitu banyak koper jamaah se kloter yang sama ukuran, bentuk, dan warnanya. Untuk itu, tandai koper dengan ikatan khusus yang mudah dilihat dan dibedakan dari milik orang lain. Misalnya pegangannya diikat dengan kain warna tertentu. Penandaan koper ini sungguh sangat membantu. Apalagi nantinya jamaah akan berpisah dan kemudian mengurus sendiri kopernya sampai di hotel.

Selain penandaan di pegangan, di badan koper sebaiknya juga ditandai dengan identitas pribadi jamaah, yang meliputi nama, alamat, dan embarkasi. Tanda ini bisa dibuat dengan kain bordir lalu dijahit di koper. Ini akan membantu petugas untuk mengembalikan ke jamaah jika koper tertinggal.

Tips Membawa Barang


-Barang bawaan maksimal 35 kg
-Barang yang dipakai di perjalanan masukkan ke tas tentengan
-Jangan membawa barang-barang yang terlarang
-Ikat koper dengan rapi
-Tandai koper dengan tanda tertentu

No comments: